Selamat Tahun Baru Hijriyah 1432

Rabu, 27 Oktober 2010

Kemana Rasa Terima Kasih Kita Kepada Pahlawan ?

Mungkin Indonesia sekarang telah menjadi negra kecil. Bagaimana tidak dulu sewaktu kita sekolah tentunya kita mengenal sebuah kalimat yang berbunyi "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya", Kalo kita kaji kalimat tersebut sangatlah besar artinya bagi suatu bangsanya. karena dengan bermodalkan rasa terima kasih kepada pahlawan maka akan timbul rasa Cinta Tanah Air dan Bangsa, karena kita akan merasa tidak punya rasa terima kasih kepada para pahlawan, dan akibatnya kita pasti akan kembali ingat bahwa kita dikasih tugas untuk kembli memperjuangkan bangsa ini menjadi lebih merdeka yaitu dengn pembangunan dan penjagaan ketentraman terhadap bangsa kita. tetapi kita simak Kejadian berikut :

Rumah Ilyas Karim Pengibar Bendera Proklamasi Digusur Foke...!!!

Sejak pensiun pada 1979, kehidupan Ilyas tak tentu arah. Puncaknya, pada 1982 ia diusir dari tempat tinggalnya di asrama tentara Siliwangi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. “Saat itu ada sekitar 50 rumah para pejuang Siliwangi dirubuhkan. Tak ada ganti rugi dari pemerin
tah saat itu,” kenang Ilyas.

Beruntung, Kepala Stasiun Kalibata saat itu berbaik hati hingga Ilyas diberi pinjaman sepetak tanah milik PTKA. “Setelah dikasih tempat, saya bangun rumah dengan gotong-royong bersama para pejuang Siliwangi. Hasilnya lumayan, meskipun bangunan gembel,” ujarnya.

Alhasil, sejak 1984 Ilyas dan keluarganya menempati rumah sederhana 70 meter itu, tepatnya di Jl Rawajati Barat, Kalibata, Jakarta Selatan. Tentu rumah gembel ini tidak layak untuk ukuran pejuang seperti Ilyas yang memiliki 14 anak dan 26 cucu itu. Apalagi lokasinya nyaris berhimpitan dengan jalur rel kereta api. Jarak dari rel ke dinding rumah hanya sekitar 5 meter. “Tiap lima belas menit kereta lewat,” kata Ilyas.

Kini, rumah yang sudah ditinggalinya selama 24 tahun itu bakal digusur. Untuk kesekian kali, pejuang yang mendapat gelar kehormatan “Bintang Pejuang Kemerdekaan RI” itu pun kembali was-was. “Saya mau diusir dari sini. Sudah ada surat pemberitahuan dari lurah. Mungkin akhir 2010 ini saya harus sudah hengkang dari sini,” kata Ilyas memelas.Ia belum tahu akan pergi ke mana.

Perintah pengusiran itu datang dari Gubernur DKI Fauzi Bowo. Ilyas agak geram ketika menyinggung nama Fauzi alias Foke itu. Sebab, Ilyas masih ingat janji-janji Foke saat berkampanye. “Tolonglah bantu saya. Kalau dibantu saya akan bantu rakyat kecil,” tiru Ilyas.

Selengkapnya: http://www.facebook.com/topic.php?uid=124412517615&topic=17163
 (diambil dari Facebook Suara Rakyat"

 Dari Kejadian diatas boleh kita mempertanyakan : Masihkah negara kita ini Bahkan kita sendiri pribadi memiliki rasa Menghargai jasa para pahlawan ?

Selasa, 12 Oktober 2010

MAFIA HUKUM: SIAPA SANGGUP MENGURAI?

Interaksi di antara 4 faktor yang terdiri dari kadar kemauan politik, kelembagaan politik, hukum dan perundang-undangan serta tradisi birokrasi di Indonesia saat ini belum memungkinkan untuk keberhasilan pemberantasan mafia hukum. Keempat faktor itu sama-sama mendukung untuk apa yang boleh disebut sebagai supremasi jahatokrasi (kekuatan kejahatan) yang membuat Indonesia belum akan beranjak dari keterpurukan.
Melihat pengaruhnya terhadap keseluruhan wacana dan tindakan pemberantasan mafia hukum, keempat faktor yang berinduk kepada faktor kemauan politik pemimpin tertinggi itu berkedudukan sebagai variable utama. Faktor-faktor itu dipercaya secara signifikan mempengaruhi nilai sosial budaya, sosial ekonomi dan pembentukan civil society.
Dalam posisi kuatnya negara di hadapan masyarakat seperti sekarang ini, maka dengan sendirinya tidak salah jika ia dipersepsikan wajib mampu melakukan tindakan-tindakan besar yang dapat menyeragamkan gerak perlawanan masyarakat terhadap mafia hukum. Tetapi sayangnya pemerintah dengan gaya yang terlalu banyak berharap kepada faktor-faktor di luar dirinya sembari memperbanyak wacana dan instrumentasi artifisial, telah menjelaskan tentang salah satu kunci kegagalan utama negara dalam pemberantasan mafia hukum. Karena itulah kondisi sosial budaya, sosial ekonomi dan eksistensi dan kedudukan civil society masih belum dapat diharapkan untuk memberantas mafia hukum.

Warisan Lama Indonesia
Sebetulnya kondisi buruk ini adalah warisan lama Indonesia ,yang,sayangnya, pada periode pertama pemerintahannya tidak banyak diperhatikan oleh SBY kecuali s

Minggu, 10 Oktober 2010

Kumpulan Ebook Anak Kuliahan

Mungkin yang membutuhkan referensi untuk mencari materi kuliah dapat di cari disini :

* http://www.gopanx.wordpress.com/2009/10/20/kumpulan-ebook-anak-kuliahan-ftp/
* http://www.uap.unnes.ac.id
* http://www.sciencebook.unila.ac.id
* http://www.http://library.jak-stik.ac.id
* http://www.knowfree.net
* http://www.bharatstudent.com/study-india/ebooks.php
* http://appletree.or.kr/quick_referen…%20on%20Rails/
* http://web.njit.edu/info/limpid/DOC/
* http://portal.aauj.edu/portal_resources/downloads.jsp
* http://hates.home.anadolu.edu.tr/books/Computer/
* http://www.orbit-computer-solutions.com/
* http://www.securisite.org/biblioteca/Oreilly/
* http://uap.unnes.ac.id/ebook/
* http://psoug.org/browse.htm?cid=3
* http://psoug.org/browse.htm?cid=5
* ftp://ftp.runnet.ru/BOOKS/
* ftp://194.44.214.3/pub/e-books/

Jumat, 08 Oktober 2010

Kamis, 07 Oktober 2010

Laptop Sebabkan Kulit terbakar

PARA ilmuwan memperingatkan menaruh laptop di pangkuan terlalu lama mungkin tak baik bagi kulit paha karena akan menyebabkan kondisi yang disebut 'sindrom kulit terbakar'.

Sebuah laporan medis juga telah menemukan bahwa meletakkan gadget itu di dekat kulit dalam jangka waktu lama memang dapat menyebabkan sindrom kulit terbakar. Dalam jangka panjang, kondisi itu biasanya menyebabkan timbulnya bintik-bintik pada kulit.

Dalam sebuah kasus, seorang bocah berusia 12 tahun kulit pahanya berubah warna menyerupai pola spons karena bermain game di laptop beberapa jam setiap harinya selama beberapa bulan. "Ia menyadari bahwa laptopnya mengeluarkan udara panas di sisi kiri, tapi ia membiarkannya dan tidak mengubah posisi duduknya," kata peneliti asal Swiss. Andreas Arnold dan Peter Itin dari Universitas Hospital Basel yang menganalisis kasus itu.

Dalam kasus lain, seorang siswi jurusan hukum di Virginia juga mengalami perubahan warna pada pahanya akibat terpapar panas benda elektronik. Dr Kimberley Salkey, yang merawat siswi itu sebelumnya tak mampu menganalisis sumber penyebab hal tersebut hingga akhirnya ia menyadari perubahan warna itu disebabkan sang siswi kerap menghabiskan waktu hingga 6 jam per hari untuk mengerjakan tugas dengan laptop yang diletakkan di pangkuannya.

Permanen
Tercatat, panas yang dihantarkan laptop berkisar 52 derajat celsius. Kasus yang terjadi pada 2007 itu merupakan salah satu dari 10 kasus serupa yang dilaporkan di jurnal medis selama enam tahun belakangan.

Meski dinilai tak terlalu membahayakan kesehatan, efeknya kulit akan menghitam secara permanen. Dimungkinkan pula, hal itu dapat mengarah ke kanker kulit, kata peneliti Swiss. Karena itu, untuk menghindari hal buruk yang disebabkan laptop, ada baiknya Anda meletakkan tatakan atau lapisan lain di bawah laptop bila ingin menggunakannya di pangkuan Anda. (Pri/OL-06)

Dikutip dari : MediaIndonesia.com

Rabu, 06 Oktober 2010

Lagi-lagi Kecelakan.

Dalam tempo kurang dari satu minggu ini di lintas Jalan Raya Ngawi Madiun telah terjadi 3 kecelakaan yang rata-rata korbannya terluka cukup parah bahkan sampai korban meninggal.
Kecelakaan pertama adalah anak SMK PGRI 1 Ngawi mengalami kecelakaan di Depan SMA Negeri 2 Ngawi hingga meninggal, kemudian hari selasa ini terjadi lagi kecelakaan antara sesama sepeda motor di Depan Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ngawi, Pagi ini pun tepatnya pukul 06.50 WIB di Dusun Dadapan tepatnya utara jembatan Klitik seorang warga Dadapan yang hendak menyebrang pulang setelah mengantar anaknya sekolah, ditabrak sesama sepeda motor yang merupakan siswa salah satu sekolah di kabupaten ngawi, dalam kejadian bapak kamto yang merupakan warga dadapan ini berhenti ditengah jalan setara dengan marka jalan hendak menyebrang pulang, dan telah menyalakan lampu reteng, tiba-tiba dari belakang ditabrak oleh seorang pelaajar yang menggunakan Sepeda Motor Satria F dan melaju kencang dari belakang, hingga bapak kamto tersungkur jatuh dan mengalami patah tulang kakinya. beruntung warga segera menolong kedua koraban dan menepikan kedua korban beserta kendaraannya sehingga tidak terjadi kemacetan lalu lintas, dan polisipun segera datang untuk olah TKP dan segera membawa kedua korban ke Rumah Sakit.
kira-kira apa yang harus dibenahin dalam tata lalu lintas kita ini, apakah Sumber Daya Manusianya atokah sarana transportasinya yang dibenahi, atau Peraturan tentang transportasi dan berkendara yang harus lebih di cermati lagi. semua tinggal kita, dari mana dan harus apa uintuk mengurangi kecelakaan di Jalan Raya.(Ie_P)

Tentang Kami

UNIVERSITAS SOERJO

Semua orang boleh mengharapkan sesuatu yang terbaik sesuai keinginan hatinya. Namun, penyesalan itu terjadi karena ketidak pastian, dan suatu hari pasti terjadi. Sebuah karya yang original itu tidak semuanya muncul dengan sendirinya, sebab sebuah karya yang original itu bisa saja muncul karena motivasi dan nyontek yang sudah ada